Rasulullah sallAllahu ‘alaihi wasallam bersabda:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ
الإِمَامُ الْعَادِلُ
وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ رَبِّهِ
وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِى الْمَسَاجِدِ
وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِى اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ
وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّى أَخَافُ اللَّهَ
وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ
وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Tujuh golongan yang akan ALLAH naungi pada hari dimana tidak ada naungan selain dari naungan-Nya yaitu:
1. Pemimpin yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh dalam rangka ketaatan kepada ALLAH.
3. Laki-laki yang hatinya senantiasa terikat (terpaut) dengan masjid.
4. Dua orang yang mencintai kerana ALLAH, bertemu dan berpisah kerana-NYA.
5. Seorang lelaki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang cantik dan memiliki kedudukan, namun ia berkata : “Sesungguhnya aku takut kepada ALLAH.”
6. Seseorang yang bersedekah dan menyembunyikan sedekahnya tersebut hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
7. Seseorang yang mengingat ALLAH di waktu sendirian hingga menitislah air matanya”
(HR al-Bukhari & Muslim).